Lanscapesulawesi.com-Luwu utara-Menanggapi aksi demo beberapa waktu lalu yang di gelar oleh Lembaga Gerakan Peduli Lingkungan Hidup Indonesia (GPLHI), Pemerintah Kabupaten Luwu utara terjunkan Alat Berat guna untuk melakukan normalisasi sungai di Desa Bungadidi dusun Ujung Tana yang menjadi keluhan masyarakat selama bertahun tahun.
Saat di lakukan penelusuran oleh awak Media terlihat di Lokasi dusun Ujung tana Desa Bungadidi sekitaran hilir sungai tidak ada aktivitas kegiatan apapun, Seperti yang telah di beritakan sebelumnya bahwa pemda lutra akan melakukan Normalisasi sungai tersebut sesuai dengan tuntutan masyrakat saat melakukan Demonstrasi, Terlihat di lokasi alat excavator milik pemda lutra hanya terparkir di kebun milik Warga.
Awak media kemudian lanjut mewancarai salah satu warga di sekitaran lokasi tersebut untuk dimintai keterangannya “AS (29) Benar ini alat milik Pemda Lutra, alat ini mau di pergunakan untuk normalisasi sungai sebab jika hujan deras turun rumah dan perkebunan milik warga akan terendam air karna luapan air sungai, “ucapnya.
Namun saya heran kenapa hanya terparkir saja di sini terkesan jadi pajangan semata sebab mulai datang alat excavator ini baru dua hari bekerja, entah apakah rusak atau seperti apa”tambahnya.
Menanggapi hal tersebut ketua GPLHI Luwu Raya, menjelaskan “pasca aksi Demo bulan kemarin di jalan trans Sulawesi depan pasar Desa Bungadidi Pemda lutra merespon aksi kami dan mendatangkan alat excavator dari dinas PUPR Lutra namun sayangnya ternyata alat tersebut hanya jadi pajangan semata yang ada di dusun ujung Tana tanpa melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya” ungkapnya.
Kami sempat pertanyakan hal inj mengapa alat excavator itu tidak bekerja ke sala satu pegawai dinas PUPR,namun dirinya hanya berkata kalau saat ini dana tidak ada untuk pembelian BBM jenis solar sehingga alat tersebut tinggal terpakir, kan tidak lucu jika kemudian kami warga yang membelikan solar kemudian alat excavator itu baru bisa berkerja, Kan aneh ! alat Excavator milik Pemda
masa iya warga yang dibebankan bahan bakarnya, kami menduga bahwa apa yang telah di lakukan pemda lutra hanya pencitraan semata untuk meredam aksi kami, dirinya juga akan menyebutkan apa perlu kami kembali kejalan untuk buatkan Aksi jilid 2 dan membuat replika Keranda Mayat lalu membakarnya seperti yang telah kami lakukan di pemda Lutim ? “Tutupnya.
Kembali di konfirmasi, Kadis PUPR Lutra melalui Whatsap “Munarwan besok saya turun ke lokasi , besok kita ketemu dan silahkan terbitkan beritanya ” Cetusnya.