LANSKAP-SULAWESI.COM-Tana Toraja Aliansi Cipayung Tana Toraja menyoroti sikap Kepala Sekolah SD 2 Kristen Makale Marthina Palayukan yang menolak untuk memberikan informasi kepada awak media yang ingin menggali informasi mengenai perkembangan sekolah dan dugaan kasus pelecehan anak di bawah umur yang sempat jadi anak murid di sekolahnya. Kamis, 03/09/2024.
Saat dimintai keterangan terkait terduga pelaku tenaga honorer pendidikan di sekolahnya, kepala Sekolah secara tegas menyatakan bahwa ia tidak bersedia diwawancarai.
“Saya tidak mau, saya takut,” ujar Kepala Sekolah ketika dimintai konfirmasi.
Pernyataannya ini mengundang perhatian banyak pihak yang ingin tahu lebih banyak tentang situasi si sekolahnya salah satunya Aliansi Cipayung Tana Toraja yang juga di hadirkan dalam rapat dengar pendapat (RDP) yang di gelar di gedung DPRD Tana Toraja.
Di samping itu beredarnya pernyataan kepala sekolah yang menyatakan bawah yang terduga korban DAMP (10) berkebuntuhan khusus atau mengalami gangguan mental.
Menyikapi hal tersebut Aliansi Cipayung Tana Toraja melayangkan beberapa poin tuntutan :
1.Menghimbau Pihak Sekolah SD 2 Kristen Makale, untuk memberikan Keterangan secara transparansi serta memberikan bukti yang autentik dalam Dugaan kasus Pelecehan seksual ini
2.Mendesak kepala sekolah segera memberikan klarifikasi atas pernyataannya yg mengatakan bahwa terguga korban berkebutuhan Khusus.