Fina, Mahasiswi Unimen yang Sulap Limbah Kulit Jagung Jadi Kertas Ramah Lingkungan

Lanskapsulawesi.com, ENREKANG — Siapa sangka, limbah kulit jagung yang selama ini dianggap tak berguna justru bisa disulap menjadi produk bernilai tinggi.

Mahasiswi Program Studi Biokewirausahaan Universitas Muhammadiyah Enrekang (Unimen), Fina, berhasil mengubah limbah tersebut menjadi kertas ramah lingkungan.

Berawal dari keprihatinannya melihat banyaknya limbah kulit jagung yang terbuang percuma di Kabupaten Enrekang, Fina pun tergerak untuk mencari solusi.

“Saya hanya ingin mencari jalan keluar atas masalah limbah di Enrekang dan berupaya mengurangi pencemaran mikroplastik,” ujar Fina, saat ditemui, Senin (21/10/2025).

Fina mengungkapkan, ide kreatifnya ini menjadi langkah awal dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai yang dinilai berpotensi membahayakan kesehatan dan lingkungan.

“Plastik bisa saja merusak kesehatan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu, dampaknya terhadap lingkungan juga besar, jadi harus dikurangi,” jelasnya.

Tak hanya berhenti di pembuatan kertas, Fina juga tengah mengembangkan riset lanjutan untuk menciptakan biofoam sebagai pengganti styrofoam dari bahan alami.

“Sebenarnya riset pengembangan biofoam berbahan dasar kulit jagung ini masih dalam tahap awal. Saat ini, eksperimen masih fokus pada produksi kertas,” tuturnya.

Sementara itu, Kaprodi Biokewirausahaan Unimen, Rista, menyampaikan apresiasinya terhadap inovasi yang dilakukan oleh Fina.

Ia menilai karya tersebut menjadi bukti nyata bahwa semangat belajar dan kolaborasi antara dosen serta mahasiswa dapat melahirkan hasil yang luar biasa.

“Kami sangat mengapresiasi pencapaian mahasiswa yang berhasil menciptakan produk Bio-Material Biodegradable berbahan dasar limbah kulit jagung. Ini menunjukkan bahwa dengan pembinaan dan kerja sama yang baik, mahasiswa mampu menghasilkan karya inovatif dan bermanfaat,” ujar Rista.

Lebih lanjut, Rista berharap terobosan yang dilakukan Fina dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lain di Unimen untuk terus berkreasi dan mengembangkan potensi diri.

“Semoga inovasi ini bisa menginspirasi mahasiswa lain agar tak hanya berprestasi di bidang akademik, tetapi juga aktif di kegiatan nonakademik yang memberi dampak positif bagi masyarakat,” tambahnya.

Menurutnya, inovasi seperti yang dilakukan Fina membuktikan bahwa dari tangan-tangan muda, limbah sederhana pun bisa disulap menjadi produk bernilai tinggi sekaligus ramah lingkungan.