DP3A Enrekang Gelar Sosialisasi Cegah Kekerasan terhadap Anak di Baraka

Lanskapsulawesi.com, ENREKANG – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) menggelar Sosialisasi Pencegahan Kekerasan terhadap Anak, pada Senin, (27/10/2025).

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Camat Baraka, Irwan Piri, S.Sos, dan dihadiri oleh para kepala desa dan lurah, kepala sekolah, kepala puskesmas, kepala KUA, tokoh agama, serta tokoh masyarakat.

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai instansi dan lembaga yang concern terhadap perlindungan anak, di antaranya Wakil Ketua I DPRD Enrekang, Abdurrachman Zulkarnain, SE, Kepala Dinas P3A Kabupaten Enrekang, Dr. Ir. Sulviah Dahaling, ST, MM, Unit PPA Polres Enrekang Brigpol Yulianti, dan Ketua Gugah Nurani Indonesia (GNI) Enrekang, Magamo. Acara dipandu oleh Dr. Umaruddin, Kabid Pemberdayaan Perempuan DP3A Enrekang.

Dalam paparannya, Wakil Ketua I DPRD Enrekang Abdurrachman Zulkarnain menegaskan komitmen DPRD dalam mendukung upaya perlindungan anak melalui fungsi pengawasan, penganggaran, dan penyerapan aspirasi masyarakat.

“Kami memastikan pelayanan terhadap masyarakat di OPD terkait berjalan dengan baik, terutama dalam mencegah, mengatasi, dan menindaklanjuti laporan atau aduan kekerasan terhadap anak,” ujarnya.

Sementara itu, Kadis DP3A Dr. Ir. Sulviah Dahaling menyoroti faktor-faktor penyebab kekerasan terhadap anak, baik di lingkungan keluarga maupun sekolah.Ia juga membagikan sejumlah tips pencegahan serta prosedur pelaporan kasus kekerasan.

“Sekolah harus aktif sosialisasi tentang bahaya bullying, dan orangtua harus menciptakan rumah yang ramah anak — bebas dari kekerasan verbal maupun fisik, bersih, dan nyaman,” pesannya.

Dari unsur kepolisian, Brigpol Yuli dari Unit PPA Polres Enrekang menjelaskan dasar hukum penanganan kasus kekerasan terhadap anak serta ancaman pidana bagi pelaku.

Ia juga menekankan pentingnya koordinasi antara masyarakat, sekolah, dan aparat penegak hukum untuk mempercepat penanganan kasus di lapangan.

Sedangkan Ketua GNI Enrekang, Magamo, memaparkan data terkini terkait kasus kekerasan terhadap anak, termasuk kekerasan seksual, eksploitasi, dan pekerja anak.

“Kekerasan terhadap anak bukan hanya soal fisik, tetapi juga bisa berbentuk penelantaran dan kekerasan psikologis. Ini membutuhkan kerja bersama lintas sektor,” ujarnya.

Camat Baraka Irwan Piri berharap kegiatan ini menjadi momentum memperkuat sinergi lintas lembaga dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak di Kecamatan Baraka. Ia ingin Baraka jadi kecamatan ramah anak dan bebas kekerasan.(*)