Aliansi BEM Nusantara Sulsel Mengecam Tindakan Pemerasan oleh Oknum Ditresnarkoba Polda Sulsel Terhadap Warga Sidrap

LANSKAPSULAWESI.COM – Makassar, 6 Juni 2025 – Aliansi BEM Nusantara Sulawesi Selatan mengecam keras tindakan oknum aparat penegak hukum dari Direktorat Narkoba Polda Sulsel yang kembali berulah dengan melakukan pemerasan terhadap warga Sidrap, menjadikan mereka tumbal dalam kasus narkoba. Tindakan ini terungkap pada tanggal 3 Juni 2025 yang dinilai sangat merugikan masyarakat dan mencoreng citra institusi penegak hukum.

Oknum polisi ini mencari target di kalangan masyarakat sipil dan memaksa mereka menjadi informan. Korban kemudian diarahkan untuk terlibat dalam skenario jual beli narkoba, yang pada akhirnya menjadi alasan untuk dilakukan penangkapan.

Sejumlah korban mengaku bukan pengguna, apalagi pengedar. “Saya dijebak. Disuruh menjual, lalu ditangkap bersama calon pembeli. Setelah itu, saya dipaksa membayar Rp15 juta untuk dilepaskan,” ujar salah satu korban yang namanya dirahasiakan

Menurut laporan dari Warga sekitar, Oknum tersebut sudah tinggal sekitar 10 Hari di suatu tempat (Basecamp) di Kab. Sidrap yang beralamat di BTN Wesabbe.

Dalam konferensi pers yang digelar di Makassar, perwakilan Aliansi BEM Nusantara menyatakan bahwa tindakan pemerasan ini tidak dapat dibenarkan. “Kami menuntut agar pihak berwenang segera melakukan investigasi menyeluruh terhadap oknum-oknum yang terlibat dan memberikan sanksi tegas,” ungkap salah satu perwakilan aliansi.

Aliansi BEM Nusantara menyoroti dampak negatif yang ditimbulkan oleh tindakan ini terhadap masyarakat Sidrap. Banyak warga yang merasa tertekan dan takut untuk melapor, karena khawatir akan menjadi korban pemerasan lebih lanjut. “Kami tidak bisa membiarkan praktik-praktik seperti ini terus berlanjut. Masyarakat berhak mendapatkan perlindungan, bukan justru menjadi korban,” tambahnya.

Aliansi BEM Nusantara menyerukan kepada pihak berwenang untuk memastikan bahwa penegakan hukum dilakukan secara adil dan transparan. Mereka juga meminta agar masyarakat diberikan ruang untuk melaporkan tindakan penyalahgunaan wewenang tanpa rasa takut.

Sebagai bentuk solidaritas, Aliansi BEM Nusantara berencana menggelar aksi damai di depan kantor Polda Sulsel. Mereka ingin menyuarakan dukungan kepada korban dan menuntut keadilan. “Kami akan berdiri bersama masyarakat Sidrap untuk menuntut hak mereka dan menolak segala bentuk pemerasan,” kata salah satu koordinator aksi.

Aliansi BEM Nusantara berkomitmen untuk terus memperjuangkan keadilan dan transparansi dalam penegakan hukum. Mereka berharap bahwa dengan adanya dukungan luas dari masyarakat, tindakan pemerasan ini dapat dihentikan dan para pelaku dapat diadili sesuai dengan hukum yang berlaku. Penegakan hukum yang baik dan akuntabel sangat penting untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum.