LANSKAPSULAWESI.COM – Medan — Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Wilayah Sulawesi Selatan menyatakan sikap tegas atas memburuknya situasi pendidikan tinggi di wilayah tersebut. Dalam momentum Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BEM Nusantara yang berlangsung pada 27–29 Mei 2025 di Medan, Sumatera Utara, mereka meluncurkan Satgas Pengawas Kampus Nusantara sebagai bentuk perlawanan sistematis terhadap krisis pendidikan yang dianggap semakin mengakar.
Koordinator Daerah BEM Nusantara Sulawesi Selatan, Muh Ahmad, menyebut krisis pendidikan tinggi di Sulawesi Selatan sebagai persoalan yang telah bersifat struktural.
“Kapitalisasi biaya pendidikan melalui sistem UKT, maraknya kekerasan seksual di lingkungan kampus, serta penyalahgunaan kekuasaan dan dugaan korupsi beasiswa telah menjadi keresahan kolektif. Padahal, kemajuan suatu negara sangat ditentukan oleh kualitas pendidikannya,” ujarnya.
BEM Nusantara Sulawesi Selatan menyoroti sejumlah masalah mendasar di kampus, mulai dari komersialisasi pendidikan, represi terhadap kebebasan akademik, kekerasan seksual, minimnya transparansi dana, hingga pengabaian terhadap hak-hak mahasiswa.
“Kampus seharusnya menjadi ruang yang aman dan bebas berekspresi. Namun faktanya, hari ini kampus justru membudayakan pembungkaman dan ketakutan, bukan keberanian berpikir dan berbicara,” tambah Muh Ahmad.
Melalui pembentukan Satgas Pengawas Kampus Nusantara, BEM Nusantara Sulawesi Selatan berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga keadilan dan demokrasi di lingkungan perguruan tinggi. Satgas ini akan bertugas menghimpun laporan mahasiswa, memberikan advokasi atas pelanggaran hak, membuka kanal pelaporan terbuka dan rahasia, serta mendorong transparansi dan keberpihakan terhadap korban.
“Satgas ini bukan sekadar panitia biasa. Ia dibentuk untuk menghadapi tantangan nyata, menjaga nilai-nilai integritas kampus, dan menciptakan ruang belajar yang aman serta kondusif bagi seluruh civitas akademika,” tegas Muh Ahmad.
Melalui inisiatif ini, BEM Nusantara Sulawesi Selatan menyerukan kepada seluruh mahasiswa agar tidak tinggal diam. Mereka diajak bangkit sebagai subjek perubahan demi terciptanya pendidikan yang adil, inklusif, dan membebaskan. BEM juga mengajak seluruh elemen, mulai dari pemerintah daerah, aparat keamanan, hingga dinas terkait, untuk turut ambil bagian dalam implementasi Satgas Pengawas Kampus Nusantara di seluruh wilayah Sulawesi Selatan.