Di Hari Peringatan Pahlawan Pong Tiku: UPT SDN 10 Sa’dan Harapkan Dukungan Infrastruktur dari Pemerintah Daerah

LANSKAPSULAWESI.COM – Toraja Utara (27/04/25) Peringatan Hari Pahlawan Pong Tiku menjadi momen penuh makna bagi UPT SDN 10 Sa’dan untuk menyuarakan harapan akan perbaikan infrastruktur sekolah. Kepala Sekolah, Djuspin Ma’mesa, S.Pd., dengan penuh keyakinan menyampaikan aspirasi agar pemerintah daerah memberikan perhatian khusus terhadap kebutuhan fasilitas yang mendesak di sekolahnya. “Kami ingin memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak, tetapi kami membutuhkan dukungan infrastruktur yang layak,” ujarnya.

Salah satu kebutuhan mendesak adalah pembangunan ruang kelas baru. Saat ini, masih terdapat tiga bangunan lama yang belum dilantai keramik, sehingga mengganggu kenyamanan proses belajar-mengajar. “Ruang kelas yang memadai adalah kebutuhan dasar untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Kami berharap pemerintah daerah dapat membantu mewujudkannya,” tambah Djuspin penuh harap.

UPT SDN 10 Sa’dan telah menunjukkan kemajuan dengan kemandirian dalam pelaksanaan asesmen berbasis komputer, didukung oleh 29 unit Chromebook. Namun, ketiadaan ruangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang memadai menjadi kendala. “Kami ingin anak-anak dapat mengikuti asesmen dengan nyaman dan optimal, tetapi saat ini belum ada ruang khusus untuk itu,” keluh Djuspin, menyoroti pentingnya fasilitas pendukung teknologi di era digital.

Selain itu ada hal yang urgen, sekolah juga membutuhkan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan bangunan Mandi, Cuci, Kakus (MCK) baru. Bangunan MCK yang ada saat ini merupakan bangunan tua yang sudah tidak layak dan memerlukan renovasi menyeluruh. “Kebersihan dan kesehatan adalah bagian penting dari pendidikan. Kami ingin anak-anak belajar di lingkungan yang sehat dan aman,” tegas Djuspin.

Tantangan lain yang dihadapi adalah ketiadaan ruangan kantor dan ruang guru. Selama ini, kepala sekolah dan para guru terpaksa menggunakan aula sebagai tempat bekerja. “Aula bukan tempat ideal untuk aktivitas administrasi atau diskusi antarguru. Kami sangat membutuhkan ruang khusus agar pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih baik,” ungkap Djuspin, menggambarkan keterbatasan yang dihadapi sehari-hari.

Melalui peringatan Hari Pahlawan Pong Tiku, Djuspin Ma’mesa mengajak semua pihak, khususnya pemerintah daerah, untuk meneladani semangat perjuangan Pong Tiku dengan memperhatikan kebutuhan pendidikan. “Pong Tiku berjuang untuk masa depan yang lebih baik. Kami berharap semangat itu tercermin dalam perhatian terhadap sekolah kami, demi anak-anak yang adalah generasi penerus bangsa,” tutupnya dengan penuh keyakinan.