Oleh: Dr. M. Yusuf Alfian Rendra Anggoro KR, S.E.,M.M. (Akademisi Unismuh Makassar)
Di tengah tuntutan stabilitas fiskal dan pembangunan berkelanjutan, efisiensi anggaran sering dianggap sebagai penghambat pertumbuhan ekonomi. Namun, jika diterapkan dengan strategi yang tepat, efisiensi justru dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan yang lebih pesat. Kuncinya adalah memastikan bahwa efisiensi bukan sekadar pemangkasan anggaran secara acak, melainkan pengoptimalan belanja negara agar setiap rupiah yang dikeluarkan memiliki dampak maksimal terhadap perekonomian.
Beberapa item yang masuk dalam kebijakan efesiensi anggaran:
- Pengurangan Belanja Tidak Produktif
Pemerintah sering mengalokasikan anggaran untuk kegiatan yang tidak memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, seperti perjalanan dinas yang berlebihan, pengadaan barang yang tidak mendesak, serta proyek-proyek seremonial. Dengan mengurangi pos anggaran ini, dana bisa dialihkan ke sektor yang lebih produktif seperti infrastruktur, riset, dan pendidikan. - Reformasi Birokrasi dan Digitalisasi Layanan Publik
Biaya administrasi pemerintahan yang tinggi sering menjadi beban bagi anggaran negara. Reformasi birokrasi dengan memangkas prosedur yang berbelit dan mengadopsi teknologi digital dapat menghemat anggaran secara signifikan. Misalnya, digitalisasi layanan pajak dan perizinan tidak hanya mengurangi biaya operasional, tetapi juga meningkatkan efisiensi pendapatan negara. - Subsidi yang Lebih Tepat Sasaran
Banyak negara mengalami kebocoran anggaran akibat subsidi yang tidak efektif, seperti subsidi energi yang lebih banyak dinikmati oleh kelompok ekonomi menengah ke atas. Dengan menerapkan subsidi yang lebih tepat sasaran—misalnya melalui skema bantuan langsung tunai berbasis data digital—negara bisa menghemat anggaran tanpa mengorbankan kesejahteraan masyarakat miskin. - Optimalisasi Pengelolaan Utang
Pembiayaan proyek dengan utang yang tidak efisien dapat membebani anggaran dalam jangka panjang. Pemerintah harus lebih selektif dalam mengelola utang dengan hanya membiayai proyek-proyek strategis yang memiliki dampak ekonomi besar, seperti infrastruktur transportasi dan energi yang meningkatkan produktivitas nasional. - Efisiensi dalam Pengadaan Barang dan Jasa
Korupsi dan inefisiensi dalam pengadaan barang dan jasa sering menyebabkan anggaran membengkak tanpa hasil yang optimal. Dengan menerapkan sistem e-procurement yang transparan dan berbasis kompetisi sehat, pemerintah dapat memperoleh harga terbaik dengan kualitas yang tetap terjaga, sehingga anggaran bisa dimanfaatkan secara lebih efektif.
Dampak Positif pada Pertumbuhan Ekonomi
Ketika efisiensi anggaran dilakukan dengan cerdas, dana negara bisa dialihkan ke sektor yang benar-benar mendorong pertumbuhan, seperti pembangunan infrastruktur yang meningkatkan konektivitas, investasi di bidang riset dan inovasi, serta peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan. Hasilnya, daya saing nasional meningkat, investasi swasta terdorong, dan konsumsi masyarakat tetap terjaga—semua faktor ini pada akhirnya mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Dengan kata lain, bukan efisiensi anggarannya yang menjadi masalah, melainkan bagaimana strategi implementasinya. Jika dilakukan dengan tepat, efisiensi bukan hanya sekadar menghemat anggaran, tetapi juga membuka jalan bagi perekonomian yang lebih dinamis, inovatif, dan berdaya saing tinggi.