GMKI Tana Toraja Dorong Penyatuan KNPI Kabupaten Tana Toraja Setelah Tiga Tahun Dualisme

LANSKAPSULAWESI.COM – Tana Toraja – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Tana Toraja menyampaikan seruan penting kepada seluruh elemen kepemudaan di daerah, khususnya Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Tana Toraja, untuk segera mengakhiri dualisme kepengurusan yang telah berlangsung sepanjang periode 2022–2025.

Selama tiga tahun terakhir, KNPI Tana Toraja menghadapi situasi terbelah dengan munculnya dua kepengurusan yang masing-masing dipimpin oleh Restu Tangaka dan Daming Sampesuso. Meski keduanya tetap menjalankan roda organisasi, GMKI menilai bahwa pergerakan kepemudaan tidak berlangsung maksimal akibat minimnya konsolidasi dan koordinasi lintas organisasi. Kondisi ini juga dinilai menghambat potensi kolaborasi yang dibutuhkan untuk pembangunan kepemudaan di Tana Toraja.

Ketua GMKI Cabang Tana Toraja, Nopen Kessu, menegaskan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat bagi semua pihak untuk kembali duduk bersama merefleksikan arah gerakan pemuda dan memperkuat KNPI sebagai rumah bersama bagi seluruh OKP (Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda).

“GMKI Tana Toraja siap mengambil peran sebagai inisiator dan mediator untuk mempertemukan kedua kubu KNPI yang selama ini berjalan sendiri-sendiri. Dualisme ini harus segera diakhiri demi kepentingan bersama dan kemajuan gerakan kepemudaan secara utuh di Tana Toraja,” tegas Nopen.

Ia menambahkan bahwa perpecahan berkepanjangan telah melemahkan suara kolektif pemuda dalam merespons isu-isu penting di daerah, serta membuat banyak program kepemudaan yang strategis tidak dapat dijalankan dengan optimal.

GMKI Tana Toraja berharap proses penyatuan dapat diwujudkan melalui Musyawarah Daerah (Musda) yang demokratis, inklusif, dan melibatkan semua unsur pemuda tanpa memandang latar belakang organisasi maupun kubu kepengurusan.

“Kami percaya, KNPI Tana Toraja dapat kembali bersatu dan menjadi wadah pemersatu yang kuat bagi seluruh OKP. GMKI siap mendukung dan berperan aktif dalam proses penyatuan ini,” tutup Nopen Kessu.