Jakarta, 21 Oktober 2025 — Sebuah langkah bersejarah kembali ditorehkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Hari ini, Kepala BPOM Prof. Dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, Ph.D bersama Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Sinergi Program Pemajuan Kebudayaan dan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Obat dan Makanan.
Penandatanganan ini menandai pembaruan dan perluasan kerja sama yang sebelumnya telah terjalin antara BPOM dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sejak tahun 2021. Melalui kesepakatan baru ini, kedua lembaga berkomitmen memperkuat sinergi lintas sektor dalam melindungi masyarakat dan memajukan nilai-nilai budaya bangsa.
Kepala BPOM, Prof. Taruna Ikrar, menegaskan bahwa pengawasan obat dan makanan bukan sekadar urusan teknis, melainkan bagian dari tanggung jawab bersama dalam menjaga aspek kesehatan, ekonomi, sosial, hingga ketahanan nasional.
> “Kebudayaan adalah akar dari cara hidup masyarakat. Melalui kerja sama ini, kita ingin memastikan nilai-nilai luhur budaya lokal dapat menjadi landasan dalam melahirkan produk pangan dan obat yang aman, bermutu, dan mencerminkan identitas bangsa Indonesia,” ujar Taruna Ikrar.
MoU ini juga sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya poin penguatan sumber daya manusia unggul dan harmonisasi kehidupan berbangsa melalui pelestarian budaya.
Salah satu bentuk nyata sinergi antara BPOM dan Kementerian Kebudayaan adalah melalui program SAPA BUDAYA (Sadar Pangan Aman dengan Produk Budaya). Program ini telah dijalankan sejak 2024 dengan pendekatan edukatif melalui seni, permainan rakyat, dan komunitas budaya di berbagai daerah.
Dengan semangat “dari budaya untuk masyarakat,” SAPA BUDAYA menghadirkan pesan bahwa pangan aman bukan hanya urusan laboratorium, tetapi juga bagian dari karakter dan perilaku sosial yang diwariskan dari generasi ke generasi.
“Kami percaya, menjaga keamanan pangan berarti menjaga martabat budaya bangsa. Ketika masyarakat sadar akan pentingnya pangan aman, maka budaya sehat pun tumbuh menjadi identitas nasional,” tambah Taruna Ikrar.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi strategis ini.
“Kementerian Kebudayaan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kebudayaan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara dengan fungsi: perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pelindungan kebudayaan dan tradisi; pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan; serta diplomasi, promosi, dan kerja sama kebudayaan,” ujar Fadli Zon.
“Kerja sama ini dengan BPOM adalah bukti konkret bahwa nilai budaya dapat menjadi fondasi pembangunan manusia Indonesia seutuhnya — sehat, berkarakter, dan berdaya saing global.”
Lebih lanjut, Kepala BPOM menambahkan bahwa warisan budaya Indonesia di bidang obat dan makanan bukan hanya bernilai sejarah, tetapi juga memiliki potensi ekonomi dan kesehatan yang luar biasa. Hingga saat ini, BPOM telah mencatat lebih dari 18.000 produk jamu dan jamuan tradisional, ratusan ribu produk kuliner dan makanan khas nusantara, serta ratusan ribu produk kosmetik dan suplemen kesehatan yang merepresentasikan budaya kuliner dan pengobatan asli Indonesia — warisan yang telah digunakan masyarakat selama ratusan hingga ribuan tahun.
Sebanyak 76 Balai Besar/Balai POM serta Loka POM di seluruh Indonesia siap menjadi garda depan dalam menjalankan kerja sama ini. Melalui pendekatan berbasis kearifan lokal, BPOM bersama mitra kebudayaan daerah akan memperkuat edukasi, pengawasan, dan pemberdayaan masyarakat di bidang obat dan makanan.
Penandatanganan MoU ini menjadi momentum penting bahwa ketika arah dan nilai saling berpadu, maka kinerja akan semakin kuat, dan manfaatnya semakin luas.
“Kolaborasi ini adalah bukti nyata bahwa harmoni budaya dan kesehatan dapat berjalan seiring. Kita jaga warisan budaya, sekaligus memastikan setiap obat dan makanan yang dikonsumsi masyarakat aman, bermutu, dan bermanfaat,” tutup Kepala BPOM.
Dengan semangat “Menyatukan Arah, Memperkuat Kinerja,” kerja sama lintas sektor ini diharapkan membawa dampak nyata bagi kesehatan, kesejahteraan, dan kelestarian budaya Indonesia sebuah harmoni antara warisan nilai dan masa depan bangsa.