Harumkan Nama Enrekang, Tiga Siswa Terpaksa Pakai Dana Pribadi Ikut Kompetisi

Lanskapsulawesi.com, ENREKANG – Tiga siswa sekolah dasar asal Kecamatan Masalle kembali menorehkan prestasi membanggakan bagi Kabupaten Enrekang setelah meraih medali perunggu pada Kompetisi Matematika dan Sains Inggris (KMSI) 2025 di SMPN 6 Makassar, Minggu (2/11/2025).

Kompetisi yang digelar Yayasan Pendidikan Intan Mutia itu diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah dan terbagi dalam tiga level.

Dari Masalle, tiga siswa tampil menonjol. Ayrha Al Fhatunnisia dari SDN 131 Buntu Tanglah serta Muharma Raya Adha dari SDN 66 Batu Rappe berhasil meraih perunggu pada Level Satu. Sementara Muh. Hafiz Salman, juga dari SDN 66 Batu Rappe, meraih perunggu di Level Tiga.

Ketiganya lolos mewakili Sulawesi Selatan pada kompetisi nasional yang akan dihelat di Malang bulan depan.

Namun, di balik prestasi tersebut, muncul kritik tajam dari kader Ikatan Mahasiswa Masalle (IMAM), Aswar. Ia menilai keberhasilan para siswa ini belum diimbangi dengan perhatian layak dari pemerintah daerah maupun dinas terkait.

“Mereka ini berjuang mengharumkan nama Enrekang, tapi dibiarkan berjalan sendiri. Tidak ada dukungan biaya, bahkan serupiah pun,” tegasnya.

Menurut Aswar, situasi ini menunjukkan lemahnya komitmen pemerintah dalam mendukung potensi akademik generasi muda di daerah.

“Sangat ironis. Ketika berbicara prestasi, semua bangga. Tapi saat anak-anak ini butuh dukungan nyata, pemerintah justru absen,” kritiknya.

Ia mengungkapkan, saat berlaga di Makassar, seluruh biaya ditanggung pribadi oleh para siswa dan orang tua mereka.

“Mereka pakai dana pribadi karena tidak ada bantuan. Ini fakta yang seharusnya membuat kita malu sebagai daerah,” ujarnya.

Aswar mendesak pemerintah daerah agar tidak sekadar memberikan ucapan selamat, tetapi hadir secara konkret dalam mendukung keberangkatan ketiga siswa ini ke kompetisi nasional.

“Jangan tunggu mereka juara baru sibuk foto bersama. Yang dibutuhkan sekarang adalah dukungan riil untuk biaya mobilisasi dan persiapan mereka,” tegasnya.

Ia menutup pernyataan dengan meminta semua pihak terlibat agar prestasi siswa tidak terhenti hanya karena kendala pendanaan.

“Ini peluang besar bagi Enrekang. Jangan sampai prestasi terhenti gara-gara tidak ada biaya. Pemerintah wajib hadir,” pungkasnya.