Ramai-Ramai Developer Coin Buka Platform Penambangan Crypto di Telegram

LANSKAPSULAWESI.COM – BLOCKCHAIN, Para developer krypto kini memulai tren baru dengan membuka platform penambangan kripto di Telegram. Langkah ini diambil setelah Telegram mengumumkan integrasi dengan beberapa jaringan blockchain, memungkinkan pengguna untuk menambang token langsung melalui aplikasi.

Salah satu developer terkemuka yang mengembangkan HOT token dari jaringan Near telah memulai debutnya dengan penambang mencapai 5 juta user dari seluruh penjuru dunia.

HOT adalah token pada platform Near Protocol, menggunakan dompet Telegram dan alamat format <your_nickname.tg>, yang sekarang secara diam-diam didukung oleh bursa HTX, OKX, dan Binance. Pertukaran setoran-penarikan langsung HOT sekarang ditutup, tetapi 99% akan dibuka di masa depan.

Pengguna mengklaim token yang ditambang setiap satu jam sekali bagi penambang pemula yang belum memanfaatkan fitur boost atau level pemercepatan tambang. Di satu sisi token HOT yang ditambang dapat digunakan untuk mengklaim berbagai airdrop yang setelah diklaim dapat segera ditukarkan dengan koin Near atau usdt.

Selain Developer HOT, Pengembang Notcoin yang baru saja menakhiri penambangannya setelah berjalan lebih dua bulan telah mengumpulkan lebih dari 35 juta orang di seluruh dunia dalam aksi penambangan NOT. Prestasi Notcoin ini dapat dibilang heboh karena telah menciptakan perburuan token terbesar sepanjang sejarah adanya crypto.

Rencananya pengembang akan memasuki market pada 20 April mendatang, namun belum diketahui secara pasti market mana yang akan dituju, walau sebelumnya binance telah menunjukkan ketertarikan yang luar biasa.

Platform penambangan telah menawarkan kemudahan bagi pengguna Telegram untuk terlibat dalam penambangan kripto tanpa perlu meninggalkan aplikasi. Dengan hanya beberapa klik, pengguna dapat bergabung dengan pool penambangan, mengonfigurasi pengaturan, dan mulai mendapatkan token.

Keputusan ini telah mendorong banyak developer untuk menciptakan bot dan alat penambangan yang terintegrasi dengan Telegram, memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada untuk memudahkan penambangan. Ini juga membuka peluang baru bagi pengguna yang ingin terjun ke dunia kripto namun tidak memiliki pengetahuan teknis yang mendalam.

Telegram, yang telah lama dikenal sebagai platform komunikasi yang aman dan terenkripsi, kini semakin memperkuat posisinya di dunia kripto. Dengan adanya platform penambangan ini, Telegram tidak hanya menjadi tempat untuk berkomunikasi tetapi juga menjadi pusat aktivitas ekonomi digital baru.

Pihak Telegram sendiri belum memberikan komentar resmi mengenai tren baru ini, namun banyak yang berharap bahwa platform ini akan terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi ekosistem kripto secara keseluruhan.

Tidak hanya itu, Telegram sebagai aplikasi perpesanan populer, telah memperkenalkan sebuah platform periklanan yang memungkinkan pemilik channel untuk menerima hadiah dalam bentuk Toncoin, mata uang kripto asli The Open Network (TON). Menurut Pavel Durov, Ceo Telegram Platform Iklan tersebut diluncurkan pada bulan Maret kemarin untuk para pengiklan di hampir 100 negara,

Pada Oktober 2023, TON blockchain mencatat rekor baru, diakui sebagai jaringan tercepat di dunia oleh perusahaan keamanan blockchain Certik. Toncoin yang harganya telah mendekati 8 dollar ini diciptakan pada tahun 2018 sebagai blockchain terdesentralisasi layer-1. Toncoin kini telah melampaui Solana, Polygon, Visa, dan MasterCard dengan 104.715 transaksi per detiknya.

Dengan langkah ini, Telegram sekarang menawarkan pembagian pendapatan iklan seperti YouTube dan X (sebelumnya Twitter), dimana pembuat konten YouTube mendapatkan 55% dari pendapatan iklan melalui YouTube Partner Program, dan X membuka program bagi hasil iklannya dengan para kreator global pada bulan Juli 2023 lalu.

Penulis: TyEditor: Hajar Aswad