Lanskapsulawesi.Com, ENREKANG – Gelaran Massenrempulu Bayangkara Run (MBR) 2025 yang digelar Polres Enrekang pada september bulan lalu, rupanya menyisakan cerita tak mengenakkan bagi peserta.
Event ini dibagi dalam dua kategori, yakni 5 kilometer dan 10 kilometer. Biaya pendaftaran pun berbeda, kategori 5K dikenakan Rp180 ribu, sementara 10K dipatok Rp200 ribu.
Sebelumnya telah diberitakan bahwa jumlah peserta mencapai 1.100 orang. Jika dirata-ratakan dengan biaya pendaftaran Rp180 ribu, maka dana yang terkumpul dari peserta diperkirakan mendekati Rp200 juta.
Namun di balik suksesnya jumlah peserta, muncul keluhan dari pelari kategori 10K. Seorang peserta yang enggan menyebutkan namanya mengaku kecewa usai mencapai garis finis.
Harapannya membawa pulang medali emas seperti yang tercantum di brosur, pupus sudah karena yang diterima justru medali berwarna perak.
“Sudah capek-capek lari 10 kilometer, ternyata yang diberikan hanya medali perak. Tapi mau bagaimana lagi,” ungkapnya kepada wartawan, Minggu (5/10/2025).
Keluhan senada juga datang dari peserta lainnya, Muh. Zaki. Ia mencoba meminta penjelasan lewat akun Instagram resmi lomba. Namun, bukannya mendapat jawaban resmi, justru balasan admin bernada candaan dengan menggunakan bahasa daerah.
“Alanni pilox mu pilox i warna gold,” begitu isi balasan panitia. Jika diterjemahkan, artinya kurang lebih “ambilkan pilox, kau pilox warna gold.”