LanskapSulawesi.Com Enrekang – Puluhan guru yang tergabung dalam Aliansi Guru Kabupaten Enrekang menggelar aksi protes di depan Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Enrekang pada Senin (24/3/2025).
Aksi ini sebagai bentuk kekecewaan terhadap keterlambatan pembayaran Tunjangan Profesi Guru (TPG) triwulan pertama tahun anggaran 2024, yang hingga saat ini belum juga cair.
Para guru yang hadir tidak hanya menunjukkan rasa kecewa, tetapi juga menuntut penjelasan dari pihak BPKAD, terutama Kepala BPKAD Kabupaten Enrekang, Permadai Hasan.
Mereka mendesak agar Kepala BPKAD segera menemui mereka dan memberikan penjelasan mengenai keterlambatan pembayaran TPG, yang seharusnya sudah menjadi hak mereka.
Ketegangan semakin meningkat ketika massa aksi, yang merasa diabaikan, mencoba memasuki ruang kerja Kepala BPKAD.
Namun, upaya mereka sia-sia karena Kepala BPKAD tidak berada di kantor saat aksi berlangsung.
Yenni Herman, salah satu perwakilan massa aksi, menyampaikan kekecewaannya kepada awak media.
“Kami kecewa. Setidaknya mereka harusnya siap menerima kami, atau ada perwakilan yang bisa menjelaskan, agar kami bisa pulang dengan tenang,” ungkapnya.
Polisi yang berjaga di lokasi berusaha menenangkan massa, namun ketegangan tetap terasa.
Meski petugas berupaya meredakan suasana dan meminta agar aksi berlangsung damai, para guru tetap tidak surut. Mereka menuntut hak mereka segera dipenuhi dan dijelaskan secara transparan.
Hingga kini, pihak BPKAD Kabupaten Enrekang belum memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan para guru.
Hal ini semakin menambah kekecewaan dan rasa ketidakpuasan di kalangan para guru yang merasa tidak dihargai atas jerih payah mereka dalam mendidik generasi masa depan.
Aliansi Guru Enrekang menegaskan mereka tidak akan berhenti berjuang hingga hak-hak mereka dipenuhi dan transparansi dalam penyelesaian masalah ini diberikan.
Mereka berharap pemerintah daerah segera memberikan respons yang jelas dan mengambil langkah nyata untuk menyelesaikan masalah ini tanpa berlarut-larut.