LANSKAPSULAWESI.COM – TANA TORAJA, 11 MEI 2024, Kecamatan Simbuang Mappak tidak mendapat perhatian PUPR Kabupaten Tana Toraja, setelah akses jalan poros Makale ke Simbuang beberapa waktu belakangan ini bahkan sudah mau dua bulan akses jalan terputus sampai saat ini kendaraan roda dua belum bisa melintas.
Akibatnya sangat dirasakan oleh masyarakat Simbuang Mappak di berbagai keperluan. Salah satu dampak fatal yang dirasakan oleh keluarga Mama Almi, warga salah satu Lembang Puangbembe Mesakada, Kec Simbuang, dalam kondisi hamil tua harus mengalami nasib naas.
Mama Almi yang sedianya akan melahirkan di Puskesmas Lekke’ yang ada di Lembang Simbuang, harus menelan pil pahit. Kondisi calon bayi yang dikandungnya oleh pihak Puskesmas diterangkan dalam posisi terbalik atau tidaj normal di mana kaki bayi lebih dahulu terlihat, sehingga sang ibu harus segera dirujuk ke Makale.
Dibenarkan oleh perawat setempat bahwa Sang Ibu harus segera dirujuk ke Rumah Sakit di Kota Makale untuk segera mendapatkan perawatan maksimal karena tindakan dan peralatan tidak memungkinkan untuk melakukan operasi sesar di Puskesmas Lekke’.
Keberangkatan pasien dalam keadaan hamil tua ditemani beberapa keluarga menggunakan mobil Puskesmas karena Ambulans tidak bisa melintas dan menunggu di Sa’dan batas kecamatan Simbuang dan Kecamatan Bonggakaradeng, titik longsor terlalu banyak membuat mobil Puskesmas yang membawa pasian berhenti di Lembang Makkodo tepatnya di Petarian, sementara jarak ke ambulans masih jauh dan dengan terpaksa pasien harus naik motor menuju ambulans.
Di pertengahan jalan karena pasien sudah tidak tahan lagi akhirnya harus melahirkan. Getaran motor akibat jalan yang tidak rata disinyalir menjadi penyebab meninggalnya sang bayi, di sanping itu Sang Ibu juga mengalami pendarahan hebat. Oleh keluarga yang mengantar sang ibu dan anak yang sudah meninggal dibawa kembali ke Puskesmas Lekke’, dan segera mayat bayi tersebur dibawa ke kampung halaman sang ibu.
“Kami menganggap sampai pada hari ini belum ada perhatian serius dari pemerintah daerah sehingga kami menilai dinas PUPR dan Dinas kesehatan tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik,” pungkas Wawan Perebong (Arga) Humas IPSIM
Arga juga meminta kepada Pemerintah Tana Toraja agar segera membenahi kinerjanya sebab sudah mau dua bulan akses roda dua kesulitan melintas, apalagi kendaraan roda empat sama sekali tidak berkutik terhadap kerusakan akses jalan.
Bencana longsor yang terjadi di Simbuang Mappak, masih terlihat di beberapa titik di kecamatan Simbuang tepatnya di Lembang Makkodo yang merupakan Lembang yang dilalui Poros yang terkena longsor.
“Pemerintah harus membuka mata dan telinga, dua kecamatan paling barat Tana Toraja (Simbuang -Mappak) yang teranaktirikan sudah hampir dua bulan material longsor yang terlihat menghalangi jalan masih belum tersentuh.
IPSIM menyesali tragedi yang menimpah Mama Almi yang harus kehilangan buah hati. Mama Almi harus menanggung sakit yang luar biasa melahirkan di tengah perjalanan. Ini sangat menyakitkan, ujar Arga kembali.
Humas IPSIM dalam keterangannya juga mengaku kecewa terhadap kinerja Dokter Lady liberties yang seharusnya bertugas puskesmas Lekke’, sebab sudah lebih 1 bulan mulai dari tanggal 28 Maret sampai sekarang sang dokter tidak berada di puskesmas Lekke’.