LANSAKPSULAWESI.COM – Tana Toraja, Gereja Toraja Jemaat Imanuel Rettang menjadi tuan rumah workshop ekonomi kreatif dalam rangka Dies Natalis PPGT Klasis Mengkendek Timur yang ke-62. Acara yang dihadiri 120 peserta PPGT dari 15 gereja yang bergabung di Klasis Mengkendek Timur ini menghadirkan Sumartoyo, S.Pd., M.Si., Ketua KNPI Bidang Pengembangan SDM dan Teknologi Tana Toraja sebagai pembicara utama.
Dalam paparannya, Sumartoyo menekankan bahwa ekonomi kreatif merupakan konsep ekonomi yang mengandalkan kreativitas, keterampilan, dan bakat individu untuk menciptakan nilai ekonomi dan lapangan kerja melalui pengembangan kekayaan intelektual. “Indonesia saat ini menempati posisi ketiga di dunia dalam pertumbuhan ekonomi kreatif setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan,” ungkapnya.
Pembicara juga memaparkan bahwa kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap PDB Indonesia telah mencapai Rp 1.347 triliun pada semester I tahun 2024 , dengan menyerap lebih dari 19,9 juta tenaga kerja. “Tiga subsektor penyumbang terbesar adalah kuliner sebesar 41%, fashion 17%, dan kriya 15%,” jelas Sumartoyo di hadapan para peserta.
Dalam kesempatan tersebut, Sumartoyo juga berbagi tentang peluang di bidang ekonomi kreatif berbasis digital. Ia menyoroti bahwa penetrasi internet Indonesia telah mencapai 77,02% dengan 210 juta pengguna, yang membuka peluang besar bagi pengembangan bisnis digital kreatif, terutama di kalangan generasi muda. Terkhusus di Tana Toraja, pasarnya sangat terbuka lebar karena menurutnya 75% masyarakat Tana Toraja sudah terhubung ke internet.
Para peserta PPGT mendapat pemahaman tentang berbagai subsektor ekonomi kreatif berbasis IT, termasuk pengembangan aplikasi dan game, desain grafis dan multimedia, konten digital, digital marketing, e-commerce untuk produk kuliner, fashion, serta layanan kreatif digital yang mengedepankan jasa. “Masing-masing subsektor ini memiliki potensi pasar yang besar dan peluang monetisasi yang beragam,” terang Sumartoyo.
Workshop ditutup dengan sesi diskusi interaktif, di mana Sumartoyo memberikan tips praktis kepada peserta untuk memulai bisnis kreatif digital. Ia menekankan pentingnya memulai dari skala kecil dengan fokus pada kualitas, membangun portofolio yang kuat, aktif dalam komunitas relevan, dan selalu mengikuti perkembangan tren terbaru dalam industri kreatif digital.