KNPI Dorong Pemuda Gunakan Topi Nasional di Peringatan Hari-Hari Besar Kebangsaan

LANSKAPSULAWESI.COM – Tana Toraja, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Tana Toraja meluncurkan  inisiatif untuk menghidupkan kembali penggunaan Topi Nasional yang dikenal sebagai peci atau kopiah di kalangan masyarakat, terutama generasi muda. Kampanye ini bertujuan untuk membudayakan kembali penggunaan peci nasional, khususnya pada peringatan hari-hari besar kebangsaan.

Peci, sebagai penutup kepala yang biasanya terbuat dari kain atau bahan lainnya, telah menjadi bagian penting dalam budaya Indonesia. Konon, mula adanya peci di Indonesia berasal dari Sunan Kalijaga pada abad ke-13. Sunan Kalijaga membuat sebuah mahkota khusus untuk Sultan Fatah yang diberi nama “kuluk,” yang mirip dengan kopiah namun lebih besar.

Pada masa pergerakan nasional melawan penjajahan Belanda, peci mulai menjadi simbol perlawanan dan identitas nasional. Salah satu tokoh yang mempopulerkan penggunaan peci adalah Bung Karno, proklamator kemerdekaan Indonesia.

Ketua KNPI Tana Toraja Bidang Riset dan SDM, Sumartoyo, S.Pd., M.Si. mengajak masyarakat umum, kaum milenial, dan generasi Z untuk bersama-sama mengenakan peci nasional dalam berbagai bentuk dan kesempatan, terkhusus pada momen perayaan HUT RI ke-79. Peci, yang telah menjadi kebanggaan bangsa Indonesia sejak era Presiden Sukarno, dianggap sebagai simbol penting identitas nasional.

“Peci bukan hanya sekadar aksesori, tapi merupakan warisan budaya yang menyimpan nilai-nilai luhur bangsa,” ujarnya kembali.

Ketua KNPI Tana Toraja, Restu Tangaka, S.Ag. dalam sebuah kesempatan turut memberi pernyataan, “Kami ingin generasi muda kembali bangga mengenakan peci, terutama saat memperingati hari-hari besar nasional. Akan jadi kebanggan tersendiri bagi pemuda bila mereka dapat mengenakan peci sebagai simbol identitas dan cinta tanah air, serta meneruskan tradisi yang telah menjadi bagian dari sejarah bangsa.”

Inisiatif ini oleh KNPI kedepannya akan menjadi sebuah program yang menarik dan bernilai edukasi. Beberapa rencana dimaksud seperti sosialisasi sejarah peci, workshop pembuatan peci modern, lomba desain peci kreatif untuk menarik minat generasi muda, hingga “Institut Peci” sebuah lembaga pengabdian non profit yang membina generasi muda agar melek terhadap demokrasi, politik kebanggsaan, dan pengembangan SDM lintas disiplin ilmu.

KNPI Tana Toraja berharap gerakan ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. Dengan kampanye ini, tujuan untuk melestarikan warisan budaya sekaligus memperkuat rasa nasionalisme di kalangan generasi muda Indonesia dapat terus ditumbuhkembangkan secara kreatif tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisi.

Penulis: Marselinus HeraEditor: Hajar Aswad