“MENEMUKAN MAKNA PERUBAHAN DI BALIK NATAL”, KHOTBAH PDT. Pdt. Dr. Alfred Y.R. Anggui, M.Th. BERI KESAN MENDALAM

LANSKAPSULAWESI.COM – MAKALE, Dr. Alfred Y.R. Anggui, Ketua BPS Gereja Toraja, menyampaikan pesan mendalam tentang makna perubahan dalam Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) hari kedua Natal Umum Gereja KIBAID. Acara yang digelar di Gedung Serbaguna STT KIBAID pada Jumat malam, 28 Desember 2024, menghadirkan refleksi baru tentang kisah Natal.

Mengambil dasar Alkitab dari Lukas 2:15-20, Alfred mengajak jemaat merenungkan kisah para gembala di Betlehem. Ia mengangkat pertanyaan kritis: “Ada apa dengan Betlehem?” Para gembala, meski telah menyaksikan peristiwa besar kelahiran Kristus, kembali ke rutinitas tanpa perubahan berarti.

“Natal sejatinya adalah tentang perubahan,” tegas Alfred. Ia menekankan bahwa seluruh tema dalam Injil Lukas menunjukkan transformasi hidup. Untuk memperkuat pesannya, ia menggunakan ilustrasi pemungut cukai yang rela menyerahkan separuh hartanya kepada Tuhan sebagai bukti nyata perubahan hati.

Alfred menyoroti bahwa kondisi ekonomi bukanlah penghalang untuk berubah. “Yang terpenting adalah bagaimana jemaat dapat memanfaatkan waktu, kesempatan, dan potensi yang dimiliki untuk kemuliaan Tuhan,” ujarnya. Perubahan semacam inilah yang diharapkan terjadi dalam hidup setiap orang percaya.

Pemilihan Betlehem sebagai tempat kelahiran Yesus, menurut Alfred, bukanlah kebetulan. Allah dengan sengaja memilih kota kecil ini untuk menyampaikan pesan bahwa Dia siap hadir di tempat-tempat yang dianggap tidak signifikan.

“Dari lahir hingga mati, Yesus konsisten memilih tempat-tempat yang dianggap tidak layak,” jelasnya. Hal ini menegaskan konsistensi Allah dalam karya penyelamatan-Nya, bahkan di tempat-tempat yang paling sunyi.

Pesan khotbah ini mengajak jemaat untuk merefleksikan makna Natal yang lebih dalam, di mana perubahan hidup menjadi bukti nyata dari perjumpaan dengan Kristus. Alfred menekankan bahwa seperti Betlehem yang dipilih Allah, tidak ada tempat yang terlalu kecil atau terlalu sunyi bagi karya penyelamatan-Nya.

Penulis: HUMAS NATAL UMUMEditor: Hajar Aswad