Opini  

Mengintegrasikan Tagline Tana Toraja MASERO Pada Seluruh Mapel Dengan Pendekatan Learning By Doing

Oleh Sumartoyo, S.Pd.,M.Si.

LANSKAPSULAWESI.COM – OPINI, Bupati dan Wakil Tana Toraja, Zadrak Tombeq dan Erianto Laso’ Paundanan baru saja meluncurkan Tagline Tana Toraja MASERO pada 19 Maret 2025. MASERO merupakan akronim dari Maju Mandiri, Aman, Sehat Sejahtera, Ekologis, Religius, dan Optimis, dan merupakan kebijakan strategis yang dinilai dapat mewujudkan perubahan yang lebih baik untuk masyarakat Tana Toraja.

Nilai-nilai dalam Tana Toraja MASERO mencerminkan 3 aspek penting yaitu: kesejahteraan dan kemajuan, harmoni sosial dan spiritual, keberlanjutan dan optimisme. Jadi, makna MASERO secara harafiah yang dalam bahasa Toraja berarti bersih pada dasarnya menjadi simbol identitas dan semangat transformasi bagi masyarakat Tana Toraja.

Sebagai wacana transformasi, unsur ini selaras dengan kebijakan Kemendikdasmen pada poin keenam dari 9 Program Prioritas Kemendikdasmen yaitu Mendukung Sekolah Model Transformatif. Tana Toraja MASERO memiliki benang merah bagi transformasi pendidikan di Tana Toraja, sehingga Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Toraja berkesempatan mengeksekusi kebijakan ini ke dalam program kerjanya, minimal dengan implementasinya di sekolah adalah memasukkan purwarupa MASERO ke dalam modul pembelajaran untuk semua mata pelajaran.

Selanjutnya forum-forum seperti KKG (Kelompok Kerja Guru) pada jenjang sekolah dasar, MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) untuk jenjang SMP dan SMA mampu menghasilkan lokakarya modul dan praktik mengajar yang baik agar nilai-nilai yang ada dalam Tana Toraja MASERO secara learning by doing termanifestasi secara nyata ke dalam pengalaman belajar anak, baik di sekolah, di rumahnya, maupun di lingkungan sosialnya.

Konkritnya bahwa pengejawantahan MASERO menjadi penguatan dasar sekaligus menjadi bekal yang bermanfaat bagi pengembangan kualitas hidup anak di masa kini dan di masa depan. Di samping itu secara ekologis anak memiliki hubungan cemistri dengan lingkungannya (alam semesta), mendorong eksplorasi nyata yang dibutuhkan pada lapisan kedua deep learning, dan menjadikannya memiliki purwarupa MASERO pada seluruh aspek kehidupannya.

Learning by doing yang berarti belajar dengan melakukan sesungguhnya bukan pendekatan baru dalam pembelajaran. Pendekatan ini secara saintifik sudah sering dipraktikkan oleh guru-guru di Tana Toraja. Sehingga learning by doing tidak menjadi barang asing ketika guru-guru melakukannya untuk memodifikasi ataupun mengupgrade modul ajarnya dengan nilai-nilai atau perangkat operasional yang ada pada Tana Toraja MASERO.

Sebagai contoh penerapan salah satu unsur nilai-nilai MASERO pada aspek Ekologis untuj mapel IPA topik “Simulasi Bioteknologi untuk Konservasi Tanaman Lokal” Tanaman lokal yang dipilih di sini yang memiliki nilai ekonomis dan memiliki dampak ekologi yang berkelanjutan, misalnya daun moringa atau daun kelor yang tahan pada kekeringan dan memperkaya tanah. Fungsi daunnya untuk pembuatan nutrisi atau suplemen kesehatan yang memiliki nilai ekspor tinggi (juga berkaitan dengan unsur M – MASERO pada aspek peningkatan ekonomi.

Untuk langkah-langkah pembelajarannya dapat didesain sebagai berikut: (1) siswa belajar berkelompok 4-5 orang; (2) pemahaman konsep tentang kultur jaringan, totipotensi sel, protokol sterilisasi, hingga pembuatan peta konsep tallu lolona yang menghubungkan manusia – hewan – tumbuhan; (3) praktik sterilisasi; (4) simulasi kultur jaringan; (5) observasi, pencatatan, dan perekaman; (6) refleksi ekologis terkait konseervasi tanaman yang sudah dipilih terhadap keseimbangan ekosistem lokal; dan (7) dokumentasi menyeluruh dan melaksanakan presentasi.

Apa hubungan positif yang didapatkan dengan cara seperti di atas? Siswa tidak saja mendapatkan manfaat pengetahuan secara ilmiah, melainkan tercipta kesadaran ekologis dalam dirinya bahwa melalui kolaborasi tim dan melewati proses berpikir kritis, siswa memiliki pemahaman yang mendalam tentang keseimbangan ekosistim, keberlanjutan hayati, dan menggeneralisasikan eksperimennya untuk tujuan ekonomis yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.

Kebijakan strategis yang termuat pada keseluruhan elemen Tana Toraja MASERO haruslah dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh dan bulat. Hal itu dinilai sebagai pendekatan sistim yang saling terkait, yang di dalamnya ada landasan budaya, jawaban terhadap tantangan global, moderenitas, paduan nilai-nilai yang terjalin sercara komprehensif, dan ikon besar keTorajaan yang jangan hilang menuju Indonesia Emas 2045.

Penulis adalah Guru, Aktivis, Jurnalis, Penggerak di Berbagai Organisasi.

Editor: Hajar Aswad