Natal dan Ucapan Syukur Masa Purnabakti Kepala UPT SMPN Satap 2 Bittuang Penuh Rasa Haru

LANSKAPSULAWESI.COMTANA TORAJA, Suasana haru menyelimuti acara syukuran purnabakti yang dirangkaikan dengan perayaan Natal di UPT SMPN Satap 2 Bittuang. Perayaan yang mengangkat tema “Marilah Sekarang Kita Pergi Ke Betlehem” (Lukas 2:15) dengan subtema “Menyambut Raja Damai di Betlehem, Refleksi atas Pengabdian dan Pernyataan Tuhan” ini dipimpin oleh Ibu Pdt. Emilinda Tandirerung, S.Th.

Selain ibadah perayaan diisi dengan tari-tarian, pujian solo dan group, puisi, hingga pujian-pujian dari guru dan staf, sungkeman, hingga penyerahan cinderamata berupa cincin emas seberat 2 gram.

Sambutan pertama yang penuh makna adalah dari Ketua Komite UPT SMPN Satap 2 Bittuang, T.K. Pongmanapa yang menyampaikan apresiasi mendalam atas dampak positif yang telah dihadirkan oleh kepala sekolah terhadap layanan pendidikan di sekolah tersebut.

Selama masa kepemimpinannya, berbagai prestasi dan kemajuan telah dicapai, mulai dari peningkatan kualitas pembelajaran hingga pembangunan infrastruktur sekolah. Melalui kehadiran Pengawas Sekolah Yan Pither, S.Pd., MM., ia juga menyampaikan harapan kepada Dinas Pendidikan agar memperhatikan kebutuhan guru, khususnya untuk mengisi kekosongan posisi guru kesenian yang sangat dibutuhkan untuk pengembangan bakat dan minat siswa.

Ridwan Hasil, S.Pd., MM., yang merupakan kepala sekolah pertama SMPN Satap 2 Bittuang (periode 2005-2014) hadir mewakili Kepala Dinas Pendidikan Tana Toraja. Ia menyampaikan pesan Pak Kadis bahwa “sekali menjadi guru tetaplah seorang guru hingga akhir hayat”.

Ridwan Hasli, Marthen bersama Ibu, Paulus Bambang, dan Yan Pither

Ridwan juga mengenang persahabatannya dengan Marthen sejak sekolah ini didirikan, menegaskan bahwa tidak ada istilah pensiun atau mantan untuk seorang guru karena kehadiran mereka akan terus memberikan manfaat bagi pemerintah dan masyarakat.

Paulus Bambang, S.Pd., yang pernah menjabat sebagai kepala sekolah periode 2014-2019, berkesempatan hadir dan menyampaikan harapannya agar sekolah ini semakin mapan dalam menghadapi tantangan pendidikan.

Mewakili masyarakat Buttu Limbong, Lukas Sa’pang Allo yang pernah menjadi murid saat Marthen pernah menjabat sebagai Kepala SMPN 1 Bittuang mengurai kisahnya dididik dengan tegas dan motivasi.

Lukas Sa’pang Allo, dalam kesaksiannya mengungkapkan pengalaman yang luar biasa yang diterimanya hingga akhirnya berhasil menjadi Abdi Negara sebagai pengayom masyarakat. Moment ini menjadi bukti nyata keberhasilan didikan yang telah diterapkan selama ini.

Tampil untuk terakhir kalinya di panggung halaman sekolah mengungkapkan isi hatinya, Marthen yang dikenal dengan ketegasan dan konsistensinya, membagikan sekilas pengalamannya sebagai pendidik. Rasa haru dan bangga terpancar saat ia menyaksikan kreativitas para peserta didik dan dukungan luar biasa dari semua tamu yang hadir.

Marthen menyaksikan bahwa selama masa kepemimpinannya, ia menjadikan guru dan staf sebagai mitra kerja yang telah banyak membantunya menggerakkan seluruh ekosistem sekolah. Namun, menurut Wakasek Kesiswaan Sumartoyo, S.Pd., M.Si., justru sosok Pak Marthen lah yang telah mengajarkan lima hal penting kepada seluruh guru yaitu: kematangan leadership, kemampuan manajerial yang mumpuni, menjadi motivator handal, kebesaran hati dan jiwa, serta implementasi spiritualitas bersama guru dan peserta didik di setiap rutinitas ibadah sekolah yang terjadwal di setiap hari Senin hingga di berbagai pelaksanaan ibadah baik di sekolah dan di masyarakat.

Acara syukuran purnabakti yang dipadukan dengan perayaan Natal ini menjadi momentum yang tak terlupakan bagi seluruh keluarga besar UPT SMPN Satap 2 Bittuang. Tidak hanya sebagai perpisahan, tetapi juga sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi seorang pendidik yang telah memberikan kontribusi besar bagi dunia pendidikan.

Penulis: JeffEditor: Hajar Aswad