LANSKAPSULAWESI.COM – TANA TORAJA, Selasa 28 Mei 2024, Kehadiran Mentan Andi Amran Sulaiman dalam rangka menyalurkan bantuan di Sulawesi Selatan mendapat sorotan dari PMKRI Cab. Tana Toraja.
Penyerahan bantuan itu merupakan instruksi langsung dari Bapak Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan permasalahan di Sul-Sel khususnya dalam bidang pertanian. “Bencana di Sulsel ini harus kita hadapi bersama, karena satu petani yang terkena bencana adalah musibah kita bersama. Maka yang terdampak ini akan kita beri bibit, benih, traktor, dan pupuk gratis,” kata Mentan pada senin (27/05/24).
Dalam kunjungannya ini, Mentan Andi Amran Sulaiman menyerahkan paket bantuan pertanian pasca-banjir dan program reguler pertanian senilai lebih dari Rp 410 miliar, ditambah pupuk subsidi senilai lebih dari Rp 2,5 triliun. Bantuan yang diserahkan mencakup benih hortikultura, perkebunan, pupuk, dan alat mekanisasi pertanian (alsintan) dengan nilai lebih dari Rp 365 miliar. Selain itu, Kementan juga memberikan bantuan untuk bencana alam di tujuh kabupaten/kota (Luwu, Enrekang, Sidrap, Wajo, Bone, Pinrang, dan Sinjai) senilai Rp 48,3 miliar.
Albert Punaga selalu Presidium Germas PMKRI Cab. Toraja Menyampaikan bahwa “Bantuan yang digelontorkan Pemerintah Pusat yang begitu banyak akan sangat membantu meningkatkan produksi pangan serta memulihan perekonomian dan mensejahterakan petani.”
Namun sangat disayangkan, bahwa bantuan yang diberikan Mentan hanya melibatkan 7 kabupaten/kota di Sulawesi-Selatan.
“Sangat disayangkan Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara tidak masuk dalam daftar daerah penerima bantuan. Padahal 2 kabupaten di Toraja ini juga terdampak bencana alam. Tanah longsor di Palangka Kec. Makale dan Pangea’ta’ Kec. Makale Selatan Kab. Tana Toraja (13 April 2024) menyakibatkan 20 korban jiwa, juga Tanah Longsor di Kec. Buntao’ Kab. Toraja Utara (26 April 2024) menelan korban sebanyak 3 jiwa,” tegas Albert Punaga.
Senada dengan itu, Demianus Tonglo Arruan selaku Ketua Presidium PMKRI Cab. Toraja menyampaikan dengan tegas bahwa Kab. Tana Toraja dan Toraja Utara adalah bagian dari Provinsi Sulawesi-Selatan, yang juga didominasi oleh masyarakat bermata pencaharian petani, bahkan akibat dari bencana yang terjadi kemarin sebagian lahan tani milik warga menjadi titik longsor sehingga sangat berdampak terhadap kehidupan masyarakat.
Dan hari ini hadirnya bantuan dari Pemerintah Pusat untuk kabupaten yang terdampak bencana khususnya di Sulsel malahan tidak memasukan Tana Toraja dan Toraja Utara sebagai salah satu sasaran, sehingga kami menilai pemerintah pusat tidak obyektif melihat persoalan bencana di Sulsel, tutup Demianus.