Berita  

PPGTM Jemaat Paladan lakukan Pembinaan Kepemimpinan dan Organisasi berbasis digitalisasi

Mamasa, Lanskapsulawesi.com. 29 Desember 2024 – Persekutuan Pemuda Gereja Toraja Mamasa (PPGTM) Jemaat Paladan sukses menggelar diskusi bertajuk “Kepimpinan dan Organisasi dan Gereja dan Masyarakat Berbasis Digitalisasi”. Kegiatan ini berlangsung meriah dengan kehadiran Bung Restu Tangaka, seorang aktivis Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) wilayah Sulawesi Selatan dan Barat (SULSELBAR), sebagai narasumber.

0-0x0-0-0#

Acara ini bertujuan memotivasi pemuda gereja agar lebih aktif dalam pelayanan dan memberikan dampak positif di masyarakat. Dalam pemaparannya, Bung Restu menekankan pentingnya kepemimpinan pemuda berbasis nilai-nilai kekristenan.

“Pemuda gereja harus menjadi terang dan garam di tengah tantangan dunia modern. Kita dipanggil tidak hanya melayani di dalam gereja, tetapi juga memberi kontribusi nyata di masyarakat, dengan talenta yang dimiliki setiap generasi dan dikolaborasikan sehingga mencapai hasil yang mumpuni” ujar Bung Restu dalam sesi diskusi.

Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan pemuda dan warga jemaat yang antusias berdiskusi dan bertukar pikiran. Mereka menggali wawasan baru tentang bagaimana membangun karakter pemimpin yang tulus, berintegtitas, berani, kreatif, dan memiliki wawasan yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Ketua PPGTM Jemaat Paladan Bapak Metusala, menyampaikan apresiasi atas kehadiran narasumber dan semangat para peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga selesai.

“Kami berharap diskusi ini menjadi energi baru bagi seluruh kader PPGTM untuk membangun pemuda gereja yang lebih solid, memiliki keterampilan dan strategi baru dalam organisasi dan pelayanan serta berdampak positif di berbagai lini kehidupan, khususnya bagi generasi muda jemaat Paladan yang akan menjadi penerus dalam pelayanan organisasi PPGTM kedepan” tuturnya.

Kegiatan diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Bapak Pdt. Darius, S.Th sekaligus mendorong seluruh Jemaat khusunya PPGTM agar berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam pelayanan baik dalam gereja maupun dalam sosial kemasyrakatan. Diskusi ini menjadi bukti nyata bahwa pemuda gereja mampu menjadi agen perubahan di tengah masyarakat saat ini dan dimasa yang akan datang.