Ulah Bacthiar Baharuddin, Rakyar Tersiksa. IPPEMSI minta Kejati Sulsel periksa mantan PJ. Gubernur Sulsel

Hari Anti korupsi sedunia menjadi momentum bagi seluruh lapisan masyarakat untuk kembali menegaskan komitmen dalam memberantas korupsi. Di Makassar para mahasiswa turut menyatakan keprihatinan mereka terhadap maraknya kasus korupsi, salah satu yang terlibat dalam menyuarakan hal tersebut berasal dari organisasi daerah kabupaten Tana Toraja yaitu Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Simbuang-Mappak (IPPEMSI) Makassar di Kejaksaan tinggi Sulawesi Selatan, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Rabu, 11/12/24

Mereka melakukan aksi demonstrasi sebagai bentuk perlawanan terhadap koruptor. Dalam aksi tersebut IPPEMSI Makassar meminta kejaksaan tinggi Sulawesi Selatan untuk segera memeriksa Mantan PJ Gubernur Sulawesi Selatan yaitu Bahtiar Baharuddin karena dianggap telah mengkhianati masyarakat.

 

Koordinator Lapangan sekaligus anggota departemen SDM, Lias Masarrang dalam orasinya mengatakan bahwa, “kedatangan IPPEMSI di Kejati Sulsel bukan tanpa sebab, hal ini dilandasi karena melihat ketimpangan dan permainan para elit yang tidak bertanggungjawab sehingga masyarakat kecil lah yang menjadi korban.

 

Lebih lanjut Lias mengatakan, setalah mendapatkan intruksi dari Ketua Umum IPPEMSI Makassar, Kakanda Daniel Grand Saputra untuk mengadvokasi isu ini, kami dari departemen SDM langsung mengumpulkan data dan mengkaji persoalan secara serius, terkhusus penarikan Anggaran yang dilakukan secara tiba-tiba oleh mantan PJ Gubernur Sulawesi Selatan, Bapak Bahtiar Baharuddin.

 

Menurutnya akibat dari keputusan Bapak Bahtiar Baharuddin tersebut, masyarakat kembali tersiksa karena anggaran yang diperuntukkan untuk infrastruktur jalan masyarakat, tiba-tiba hilang tanpa ada penjelasan dari Bapak Bahtiar Baharuddin selaku orang yang menarik anggaran itu.

 

“Kami telah berulang kali meminta secara baik-baik untuk bertemu dengan Bapak Baharuddin saat menjabat sebagai Gubernur Sulsel, namun setelah beliau dipindah tugaskan ke Sulawesi Barat belum ada juga jawaban dan penjelasan dari beliau, kami juga telah memohon untuk membicarakan hal ini secara baik-baik kepada PJ Gubernur Sulawesi Selatan terbaru yaitu Prof Zudan, namun dari beliau juga tidak ada respon. Sehingga ini yang membuat kami menduga bahwa ada permainan elit dan penyelewengan anggaran tersebut.

 

Lias menambahkan, “setelah massa aksi melakukan orasi, kami menemui pihak kejaksaan tinggi sulsel, dan melaporkan Masalah tersebut kepada mereka. Kejaksaan tinggi Sulawesi Selatan sendiri akan menindaklanjuti aduan IPPEMSI.

Di momen itu juga, IPPEMSI dan Kejaksaan tinggi Sulawesi Selatan telah bersepakat untuk bekerja sama dalam memberantas korupsi, sesusai dengan intruksi Presiden Prabowo Subianto agar Bersama-sama menyelesaikan khasus korupsi di Indonesia sampai ke akar-akarnya, tutup Lias”.

Editor: Hajar Aswad