LANSKAPSULAWESI.COM – Sesean (27/04/25), Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Pong Tiku, SDN 8 Sesean berbagi refleksi dan edukatif untuk membangkitkan semangat perjuangan di kalangan siswa dan tenaga pendidik. Kepala Sekolah SDN 8 Sesean, Sarni Lele Padang, S.Pd., menegaskan bahwa semangat juang Pong Tiku harus terus hidup, bukan hanya dalam seremoni, tetapi juga dalam praktik pendidikan sehari-hari. “Semangat beliau adalah warisan besar yang harus dijaga dan dihidupkan di sekolah-sekolah,” ungkapnya.
Pong Tiku (1846–1907) adalah seorang pemimpin dan pejuang gerilya dari suku Toraja yang dikenal karena perlawanan gigihnya terhadap penjajahan Belanda di Sulawesi Selatan. Sebagai putra dari penguasa adat Pangala’, ia berhasil merebut kerajaan tetangga Baruppu’ dan kemudian memimpin kedua wilayah tersebut. Dengan memanfaatkan perdagangan kopi dan menjalin aliansi strategis dengan suku Bugis di dataran rendah. Selama Perang Kopi (1889–1890), Pong Tiku bergeliat membangun kekuatan dan kerjasama dengan aliansi, meskipun pada akhirnya wilayah kekuasaannya di Tondon sempat dihancurkan, ia berhasil merebutnya kembali pada hari yang sama.
Pada awal 1900-an, ketika Belanda memperluas kekuasaannya ke wilayah Toraja, Pong Tiku tak tinggal diam. Ia membangun benteng-benteng pertahanan dan melancarkan serangan gerilya yang membuatnya menjadi ancaman serius bagi kolonial. Setelah ditangkap pada Oktober 1906, ia berhasil melarikan diri, namun akhirnya dieksekusi pada Juli 1907. Pemerintah Indonesia kemudian menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Pong Tiku pada tahun 2002, sebagai bentuk penghormatan atas perjuangannya melawan penjajahan.
Sarni berharap bahwa semangat Pong Tiku dapat benar-benar tertanam dalam diri seluruh masyarakat, khususnya para pendidik dan peserta didik. Ia menekankan bahwa momen peringatan ini harus dimaknai lebih dalam, terutama oleh para stakeholder pendidikan. “Jangan sia-siakan apa yang sudah diperjuangkan oleh Pong Tiku. Saatnya kita bekerja sama membangun pendidikan yang lebih bermutu dan berkarakter,” tegas Sarni.
Lebih lanjut, Sarni juga mengungkapkan harapannya terhadap kondisi fisik sekolah. Ia menyampaikan bahwa SDN 8 Sesean membutuhkan pemugaran, khususnya pada bagian halaman depan dan belakang sekolah. Penataan yang baik akan memberi kenyamanan belajar dan membentuk lingkungan yang mendukung karakter anak. “Sekolah yang indah dan asri akan mencerminkan semangat belajar yang tinggi,” tambahnya.
Kegiatan peringatan ini tidak hanya menjadi ajang mengenang jasa Pong Tiku, tetapi juga sebagai upaya memperkuat karakter siswa. Lewat pembelajaran yang berorientasi pada nilai-nilai kepahlawanan, siswa diajak memahami bahwa perjuangan masa kini bukan lagi melawan penjajah, melainkan melawan kebodohan, kemalasan, dan ketidakpedulian terhadap sesama.
Dengan semangat yang menyala dan harapan besar dari kepala sekolah, SDN 8 Sesean berkomitmen menjadikan pendidikan sebagai medan juang baru. Sebagaimana Pong Tiku yang tak gentar menghadapi tantangan di masanya, sekolah ini pun bertekad melahirkan generasi muda yang tangguh, cerdas, dan berjiwa pahlawan.