LANSKAPSULAWESI.COM, Tana Toraja – Aliansi Cipayung Toraja (GMKI Cab. Makale, PMKRI Cab. Toraja, GMNI Cab. Tana Toraja) menorehkan jejak kemanusiaan yang mendalam dengan menyalurkan bantuan langsung kepada korban bencana longsor di Kecamatan Makale dan Makale Selatan, Tana Toraja.-Rabu, 17 April 2024.
Dengan penuh inisiatif dan rasa kepedulian yang membara, Aliansi Cipayung Toraja menggelar aksi penggalangan dana pada Senin, 15 April 2024. Hasil dari aksi tersebut kini telah bermetamorfosis menjadi bantuan logistik yang disalurkan langsung kepada masyarakat terdampak.
“Bung Aji”, selaku Bendahara Lapangan, menyatakan bahwa bantuan telah diserahkan secara langsung kepada Lurah Manggau, Kecamatan Makale, serta Koordinator Posko Pengungsian di Palangka.
Dengan suara yang penuh dengan kehangatan, tidak hanya menyampaikan fakta tentang jumlah bantuan yang disalurkan, tetapi juga menceritakan momen-momen yang dialami saat menyerahkan bantuan. Dia berbagi pengalaman tentang bagaimana ia dan timnya berjalan melalui jalanan yang terjal dan berbatu, dengan hati yang penuh dengan harapan dan kepedulian yang tak tergoyahkan.
“Saat kami sampai di sana, melihat wajah-wajah yang terpukul oleh musibah, hati kami pun terasa remuk. Namun, di tengah semua itu, ada juga sorot mata yang masih menyala, menyambut kedatangan kami dengan penuh harap. Itulah yang membuat langkah kami semakin tegar, karena kami tahu bahwa kehadiran kami bukan sekadar memberikan bantuan materi, tetapi juga memberikan kehangatan dan dukungan moral kepada mereka yang sedang berjuang melawan kesulitan.” Lanjutnya.
Sebuah momen yang mengingatkan bahwa di balik setiap bantuan yang disalurkan, ada sebuah kisah perjuangan dan kepedulian yang sungguh-sungguh, mampu membantu meringankan beban masyarakat yang berdampak bencana .
Di samping itu, Aliansi Cipayung Toraja juga tak luput memberikan bantuan kepada masyarakat Pangra’ta’ di Lembang Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan.
“Bung Sandi”, Sekretaris Lapangan, menjelaskan bahwa meskipun akses jalanan terputus dan jarak tempuh mencapai sekitar 5 kilometer, hal itu tidak menghentikan semangat kami untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat Lembang Randan Batu yang juga menjadi korban bencana longsor.
Dengan suara yang penuh dengan ketulusan, menambahkan lapisan kekritisan yang halus namun tajam terhadap situasi yang dihadapi oleh masyarakat terdampak bencana.
“Ketika kami berjuang melalui jalanan yang sulit, saya tidak bisa menahan diri untuk tidak memikirkan bagaimana akses yang sulit ini seharusnya menjadi prioritas pemerintah untuk diperbaiki. Kami menyadari bahwa situasi darurat seperti ini seringkali mengungkapkan ketidakseimbangan dalam infrastruktur dan akses masyarakat terhadap bantuan dan layanan yang dibutuhkan.” Lanjutnya.
Dengan lembut namun tegas, “Bung Sandi” menekankan bahwa kehadiran Aliansi Cipayung Toraja bukan hanya sebagai penyedia bantuan, tetapi juga sebagai suara yang mengingatkan bahwa perlunya perhatian dan tindakan konkret dari pemerintah dalam memastikan perlindungan dan kesejahteraan masyarakat di tengah bencana.
“Kami berharap bahwa melalui upaya kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat, kita dapat membangun sistem yang lebih tangguh untuk mengatasi bencana dan melindungi kehidupan setiap individu.” Ungkapnya.
Sementara itu, Jendral Lapangan “Albert Punaga” menyampaikan ungkapan belasungkawa kepada korban yang telah kehilangan nyawa akibat bencana tersebut. Dia juga menegaskan rasa empati terhadap penderitaan yang dialami oleh masyarakat Pangra’ta’ dan Palangka.
Tak lupa, Albert Punaga juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Toraja yang turut berperan dalam meringankan beban yang dialami oleh korban di Pangra’ta’ dan Palangka. “Bantuan yang diberikan oleh masyarakat Tana Toraja telah kami salurkan langsung dalam bentuk logistik kepada masyarakat yang terdampak bencana. Hal ini membuktikan bahwa rasa kepedulian dan kebersamaan masyarakat Toraja bukanlah sekadar kata-kata, melainkan tindakan nyata dalam kemanusiaan.”